Cara menghitung Balance cairan pada seseorang tentunya wajib untuk memperhatikan sejumlah faktor, yakni umur dan berat badan, sebab proses perhitungannya tentudi antara usia anak dengan usia dewasa pastinya memiliki perbedaan. Proses untuk menghitung Balance cairan juga wajib untuk memperhatikan bagian mana yang masuk ke dalam kelompok intake kecairan dan bagian manayang masuk ke dalam output cairan. Melihat kutipan yang berasal dari Iwasa M. Kogoshi S di tahun 1995 didapat bahwa perhitungan wajib setiap 24 jam bukanlah pershift.
Proses perhitungan Balance cairan untuk orang dewasa
Input cairan:
Terapi injeksi =..cc
Cairan infus =..cc
Air baik dari makan maupun minum =..cc
Air metabolisme =..cc ( dihitung AM=5cc/kg/hari)
Output cairan:
IWL =..CC (dihitung IWL= 15 cc/kgbb/hari
Muntah/perdarahan/cairan drainage luka/Cairan NGT terbuka =..cc
Feses =..cc (1 kali BAB adalah=100cc)
Urine =..cc
Contoh kasus penerapan:
Bapak Ahmad dengan umur 35 tahun, memiliki berat badan 60 kg. Beliau dirawat dengan post op laparatomi di hari kedua diakibatkan oleh appendix perforasi. Kondisi umum masih cukup lemah, tingkat kesadaran compos mentis. Vital second TD adalah 110 per 70 mmhg dengan angka HR 88 kali per menit, suhu 37 derajat celcius. Beliau masih dipuasakan dan sekarang ini masih dipasang NGT posisi terbuka menggunakan cairan warna kuning kehijauan dengan volume 200 cc.
Di daerah terluka incici operasi dipasang drainage warna merah dengan volume 100 cc, infus dipasang dextrose 5% serta trip antrain 1 ampul per kolf dan habis 2000cc setiap 24 jam. Terpasang pula catheter urine dengan jumlah urin sebanyak 1700cc serta memperoleh transfusi WB sebanyak 300 CC. Memperoleh pula antibiotik cefat dengan dosis 2 kali 1 gram yang diterapkan di dalam nacl 50 cc pada setiap kali pemberian. Hitunglah Balance cairan dari bapak Ahmad?
Input Cairan:
Infus = 2000 cc
Tranfusi WB = 300 cc
Obat injeksi = 100 cc
AM = 300 cc (5 cc x 60 kg) +
———————————————
2700 cc
Output cairan:
Drainage = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 900 cc (15 cc * 60 kg) +
———————————————-
2900 cc
Bisa diambil kesimpulan bahwa cairan Bapak Ahmad dalam waktu 24 jam adalah Intake cairan – output cairan sehingga didapat angka 2700cc dikurangi 2900cc, didapat angka minus 200 cc
Lantas, Bagaimanakah Apabila terjadi kenaikan temperatur? Maka untuk proses perhitungan output, utamanya adalah IWL memakai rumus
IWL ditambah 200 ( suhu tinggi dikurangi 36,8 derajat Celcius). Adapun angka dari 36,8 Pan derajat Celcius merupakan konstanta.
Apabila suhu dari bapak Ahmad yakni 38,5 derajat Celcius, maka berapakah Balance cairan yang dimiliki oleh Bapak Ahmad?
Nilai iwl Bapak Ahmad
900 + 200 (38,5 °C – 36,8.°C)
900 + 200 (1,7)
900 + 340 cc
Didapat angka 1240 cc
Selanjutnya, silakan gunakan nilai IWL untuk kondisi suhu tinggi pada penjumlahan bagian Output :
Drainage = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 1240 cc +
————————–
Sehingga akan didapat angka 3240 cc
Dengan demikian, maka Balance cairan pada kondisi suhu febris untuk bapak Ahmad yakni 2700cc dikurangi 3240 cc, didapat angka minus 540 cc.
Demikianlah Uraian singkat tentang cara menghitung Balance cairan pada orang dewasa di mana terdapat berbagai macam kriteria dan pemahaman supaya memperoleh angka Balance cairan yang lebih valid. Terima kasih dan semoga bermanfaat, Selamat belajar.